Dinkes Pati Bersama PPDI Gelar Vaksinasi untuk Segera Akhiri Pandemi



Pati, bolodesa.id. Minggu pagi (21/05/2023), Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Pati wilayah utara,tepatnya di Kecamatan Tlogowungu, Desa Tlogorejo, berkumpul di rumah Ketua PPDI Cabang Pati, Suratno. Tak seperti biasanya, pertemuan rutin mereka di selingi dengan kegiatan vaksinasi covid-19, khususnya boster II. Hampir Sebagian besar anggota PPDI belum mendapatkan vaksin boster II. Selama ini mereka terkendala vaksin sinopharm yang belum ada di wilayah Pati.

Tak hanya di ikuti PPDI Pati wilayah utara, giat vaksin kali ini juga diikuti oleh para atlet difabel dari NPCI (National Paralympic Commite Indonesia) Cabang Pati. Dalam beberapa pertandingan olah raga, atlet difabel Pati meraih prestasi dengan medali perak pada cabang olahraga angkat besi, dan Perunggu untuk cabang olah raga Tenis Meja Difabel Netra. Sebagai atlet, mayoritas mereka belum mendapat vaksin boster II. 

Selain NPC, kegiatan vaksinasi PPDI yang di dengar oleh rekan mereka di PPDI Demak, berinisiatif meluncur ke Pati untuk bergabung ikut mendapatkan vaksinasi. “Mumpung ada Sinopharm, sekaligus silahturahmi dengan PPDI Pati”, ungkap Sugeng dari PPDI Demak.     

Sugeng, Ketua PPDI Demak, Jawa Tengah


Sementara Suratno, Ketua PPDI Cabang Pati mengungkapkan, kegiatan vaksinasi ini bisa terselenggara atas dukungan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) melalui Save The Children dan Migrant CARE. Juga dukungan dari Dinas Kesehatan Pati, yang sudah mengirimkan Tim Vaksinator dari Puskesmas Pati I, karena kebetulan pada hari ini, Tim Vaksinator dari Puskesmas Tlogowungu berhalangan karena persiapan akreditasi. 

Suratno, Ketua PPDI Kabupaten Pati mendapat Vaksinasi Boster -2 (V-4)

Selain itu juga teman – teman jaringan organisasi masyarakat sipil lain di kabupaten Pati seperti AGRA dan Roro Mendut. Hadir juga Ketua GERKATIN Pati, Bambang Iswaranto.

Saya kira ini sangat bagus, teman – teman dari berbagai organisasi bisa berkumpul dan mendiskusikan banyak hal, khsususnya terkait dengan pengalaman dalam menghadapi pandemi dan bagaimana kedepan bisa memperkuat persatuan dan gotong royong kalau ada pandemi lagi, tapi semoga jangan sampai. 

Pendekatan GEDSI dalam melakukan vaksinasi yang dilakukan oleh Migrant Care, Save the Children dan AIHSP sangat membantu kami dalam memberikan pemahaman pentingnya kesadaran vaksinasi kepada anggota dan juga semangat untuk gotong royong, kebersamaan dengan adanya kesetraan. Selain itu juga membuka jaringan lebih luas tidak hanya dalam lingkup teman – teman difabel, tapi juga kelompok rentan yang lain.

Senada dengan Suratno, Adiningtyas Prima dari Komunitas AGRA berharap Pendekatan GEDSI ini bisa diterapkan dalam partisipasi kebijakan pemerintah yang lain, tidak hanya dalam program vaksinasi. Pendekatan GEDSI menempatkan kelompok masyakat rentan yang selama ini terkesan berada di pinggiran dan cederung menjadi obyek, bisa ikut berpartispasi sebagai subyek dengan kesadaran. Adingtyas menjelaskan GEDSI singkatan dari Gender Equality, Disability dan Social Inclusion, atau Kesetaraan hak dan peluang yang sama bagi semua orang tanpa membedakan jenis kelamin dan adanya hambatan-hambatan dalam interaksi (aksesibilitas) dengan  memampukan orang dan komunitas untuk berpartisipasi penuh dalam lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan politik termasuk juga kesehatan di masyarakat.

Di akhir giat vaksinasi, Koordinator Imunisasi (Korim) Puskesmas Pati I, Endah Kartikorini, Amd, Keb memberikan keterangan capaian vaksinasi kali in Bersama PPDI, Gerkatin dan NPCI tercapai target penerima manfaat sejumlah empat puluh orang. Dari jumlah tersebut, laki laki sebanyak 20 orang dan perempuan 20 orang dengan jenis vaksin Sinopharm, semoga bermanfaat bagi komunitas difabel dalam menjaga dan melindungi mereka dari paparan covid -19, khususnya bagi mereka dengan mobilitas yang tinggi sebagai atlet olahraga mewakili Kabupaten Pati.

Post a Comment

Previous Post Next Post