Koordinator Imunisasi Puskesmas Pati II, Tanti Ida Driliana bersama Adiningtyas Prima dari Komunitas AGRA melakukan door to door disabilitas Lansia dan ODGJ di wilayah Puskesmas Pati II |
Pati, bolodesa.id (19/05/2023) Mengikuti Kebijakan Kementerian Kesehatan melakukan Transisi Pandemi menuju endemi, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati pada bulan Mei ini terus melakukan giat vaksinasi covid-19 dari rumah ke rumah dengan sasaran kelompok difabel. Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi dari potensi pandemi yang bisa muncul kembali dan menggagalkan skenario endemi. Hal in di ungkapkan oleh Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Rr. Tri Murtiningsih, S.KM, MM.
Upaya mitigaasi ini bekerjasama dengan Australia – Indonesia Healt Security Partnership (AIHSP) melalui Save the Chlidren dan Migrant CARE juga melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung melalui beberapa organisasi masyarakat. Salah satunya adalah organisasi masyarakat berbasis profesi dan UMKM yang merupakan jaringan Alumni Group LPK Ardian (AGRA) Kabupaten Pati.
Lebih lanjut, Rr. Tri Murtiningsih menjelaskan bahwa Kabupaten Pati di bulan Mei ini mendapat vaksin jenis Sinopharm dari Dinas Kesehatan Provinsi. Selama ini vaksin jenis Sinopharm seolah menghilang dari peredaran. Sementara teman – teman disabilitas yang dahulu pada vaksin pertama dan kedua mendapatkan vaksin Sinopharm, untuk boster satu dan dua masih menggunakan jenis vaksin yang sama, Sinopharm. Sehingga hak – hak mereka atas vaksin Sinopharm tertunda beberapa waktu, karena sebelum lebaran, jenis vaksin di Kabupaten Pati hanya tersedia jenis Pfizer.
Untuk mengejar capaian vaksinasi kelompok disabilitas, Dinkes mengerahkan Tim vaksinator di setiap Puskesmas terjun ke desa – desa, dari rumah ke rumah melakukan giat vaksinasi bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan akses mobilitas sehingga mereka tidak mendapatkan hak – haknya atas vaksin covid-19, jelas Rr. Tri Murtiningsi ditemui di sela sela salah satu kegiatan yang dilakukan dalam wilayah Puskesmas Pati II, yang di pimpin oleh Koordinator Imunisasi (Korim) Puskesmas Pati II, Tandi Ida Driliana, Amd.Keb.
Menambahkan penjelasan, Tanti Ida Driliana mengatakan bahwa angka komunitas difabel di wilayah Pati II cukup banyak. Dari data yang ada di Puskesmas, jumlah penerima manfaat yang menggunakan vaksin jenis Sinopharm mencapai 300 orang pada vaksin yang pertama. Angka ini menurun karena memang vaksin jenis Sinopharm setelah itu agak sulit. Yang beredar vaksin jenis lain untuk masyarakat umum. Dengan ketersediaan vaksin Sinopharm di akhir masa pandemi, Tanti Ida Driliana selaku Korim Puskesmas Pati II berharap hak – hak kelompok difabel akan vaksin boster bisa terpenuhi.
Komunitas AGRA bersama Puskesmas Pati II door to door vaksinasi covid-19 boster-2 |
Jenis disabilitas dalam wilayah Puskesmas Pati II cukup beragam, dari disabilitas Netra, tuli, daksa, mental atau odgj hingga sakit menahun karena stroke dan gangguan hambatan lainnya. Semoga saja bisa selesai di bulan Mei, semua mendapat vaksinasi sesuai target kami.
Sementara Adiningtyas Prima selaku koordinator AGRA yang mendukung kegiatan vaksinasi bagi kelompok difabel mengungkapkan alasan komunitasnya mendukung kegiatan vaksinasi kelompok difabel, “Selama pandemi, sektor pekerja profesi dan UMKM paling terasa dihantam badai pandemi. Serasa mati suri, ekonomi teman – teman di batasi mobilisasi oleh kebijakan pandemi, atas dasar inilah yang mendorong kami dan teman – teman untuk ikut peduli dalam mencegah pandemi terulang lagi dengan melakukan mitigasi. Melalui jaringan teman teman UMKM di seluruh wilayah Pati, kami menghimbau untuk ikut berpartisipasi mendukung pemerintah mewujudkan endemi hingga di Kabupaten Pati tercipta herd immunity, jelasnya.
Post a Comment